Miftachur Rochmah

  Menjadi penerima beasiswa bidikmisi sungguhlah membahagiakan sekaligus membanggakan. Karena dengan beasiswa ini akhirnya aku bisa memulai kuliah dengan jurusan yang aku inginkan dan di kampus yang aku inginkan pula dengan tanpa memikirkan bagaimana aku harus mencari uang untuk membayar biaya kuliah nantinya. Dengan beasiswa bidikmisi ini akhirnya juga mampu mewujudkan mimpi-mimpiku untuk mampu menjadi lulusan sarjana di keluargaku yang hidup sederhana ini. Beasiswa ini juga memudahkan jalanku untuk lulus sarjana setelah ayah ibuku yang hanya lulusan sekolah menengah atas saja. Akan tetapi ternyata keenakan itu justru menjebakku hanya menjadi seorang mahasiswa biasa yang kurang pengalaman dan prestasi. Bukannya tidak bersyukur. Aku sangat bersyukur sekali akhirnya ada keringanan bagiku untuk menuntut ilmu dan meraih sarjanaku. Tapi bukan kondisi seperti saat ini yang aku inginkan. Diam dan tenang seakan nyaman dengan semuanya. Padahal diluar sana banyak yang mampu mengembangkan po...

  Kumpulan cerita-cerita singkat tentang cinta. Ketika lisan tak mampu lagi berbicara tentang rasa, biarlah hati mengetikkan rasanya lewat kata-kata. 1. Takut Kehilanganmu Apakah setiap sikapku yang seolah selalu membuka tangan lebar hanya pertanda, bahwa aku sangat takut untuk kehilanganmu? Meskipun setiap kali kau datang hanyalah saat kau membutuhkanku. 2. Melupakan Bukan Perkara Yang Mudah Seperti tidak ada kesempatan untuk melupakan, jika sosokmu telah menjadi bayang-bayang dalam setiap detik dan menit hidupku. Lantas kapan aku bisa merealisasikan perkara melupakan itu? 3. Yang Salah Diriku? Pernah berhasil untuk melupakan, pernah berhasil hidup tanpa memikirkan, tapi kenapa dengan gampangnya saat tiba-tiba kamu kembali datang, kata berhasil itu berubah menjadi kegagalan. Aku gagal untuk melupakan. Lalu apakah dengan menerima kehadiranmu kembali yang justru berhasil menggagalkan prosesku untuk melupakan, adalah salah diriku? 4. Untuk Apa Aku Ada, Jika Yang Kamu Ingi...